Wednesday 31 October 2012

Mogok berakhir PeHaKa

Pengusaha memulai usaha dengan maksud untuk menambah pendapatan dan penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk operasional tentulah membutuhkan tenaga kerja/karyawan. Namun setelah berjalan sekian lama para karyawan juga menginginkan perbaikan gaji. Proses kenaikkan gaji tentulah membutuhkan waktu karena harus diperhitungkan dengan cermat jangan sampai kenaikkan gaji menyebabkan Perusahaan jadi kekurangan dana operasional dan akhirnya ditutup. Apakah penghasilan perusahaan akan dibagikan hingga 90% untuk kesejahteraan karyawan sedangkan biaya operasional (biaya listrik, BBM, sewa gedung dll) dalam satu bulan saja jumlahnya tidak sedikit. Karyawan juga tentu sedikitnya tahu/paham perusahaan sebesar apa yang dia bekerja didalamnya, Penghasilan perusahaan berapa, dll.
Karyawan menuntut kenaikkan gaji sebenarnya adalah yang wajar asal dengan cara yang baik dan benar bukan dengan memaksa apalagi boikot sehingga menyebabkan pelayanan jasa Perusahaan ke pihak lain jadi terganggu dan menyebabkan kerugian di pihak perusahaan (nama Baik, denda karena pelayanan buruk dll).
Namun seringkali Karyawan melakukan aksi boikot/mogok hanya melihat dari satu sisi mereka saja sehingga keputusan yang di ambil tidak teranalisa dengan baik. Padahal tuntutan yang mereka ajukan mungkin saja sudah dipikirkan oleh pihak Management perusahaan hanya jumlahnya mungkin tidak sama seperti yang dituntut karyawan (krn pertimbangan jangka panjang perusahaan). Dan Gaji bulan berjalan juga belum diterima.
Aksi mogok dilakukan dan pelayanan perusahaan terganggu atas pihak Partner maka managemen melakukan PHK. karena aksi itu dianggap berakibat fatal bagi kelanjutan perusahaan. Setelah di PeHaKa barulah penyesalan datang, kenapa Saya mogok yang berakhir dengan PeHaKa? Pertanyaan yang sama kenapa tidak ditanyakan oleh pribadi2 karyawan sebelum aksi mogok di lakukan. Ruang dialoge juga belum dilakukan. 
Jadi kalo karyawan sdh tahu kemampuan perusahaan waktu wawancara penerimaan karyawan janganlah berharap yang terlalu tinggi ke perusahaan yang berpendapatan kecil. Lebih baik terima gaji yang ada lalu putuskan mengundurkan diri secara baik2 sebagaimana saat melamar dulu juga baik2 karena ternyata penghasilan kecil.

Memang begitulah, sebuah penyesalan selalu datang belakangan...